Mantan anggota kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal suku Kurdi di Irak Sherko Omar mengatakan anggota ISIS secara rutin memperkosa perempuan tahanan di kamp pelatihan mereka, termasuk mereka yang baru berumur sembilan tahun.
Menurut Omer setiap anggota ISIS meyakini mereka dibolehkan Tuhan memperkosa tahanan non-muslim itu, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, . Omer menceritakan kisah itu kepada jurnalis asal Kurdi Rozh Ahmad.
Setiap orang yang ingin menjalankan misi pengeboman bunuh diri, kata Omer, dipaksa buat melakukan hubungan seks dengan anggota ISIS. Para pelaku pengebom bunuh diri itu kebanyakan warga Inggris.
"Saya melihat warga asing yang direkrut buat jadi pengebom bunuh diri bukan karena mereka hebat atau atas keinginan Tuhan tapi karena mereka sudah tidak berguna buat ISIS," kata dia.
"Mereka tidak bisa bahasa Arab. Mereka tidak bisa jadi pejuang bagus dan tak punya kemampuan profesional. Mereka dicuci otak untuk menerima doktrin bakal masuk surga dan bisa diperkosa lebih dulu sebelum mengorbankan diri."
"Ini semua terjadi terhadap perempuan Kristen di Kota Raqqa setelah suami mereka dipenggal di depan umum. Saya melihat kejadian itu. Saya melihat enam anggota jihadis meminta seorang perempuan Kristen dan putrinya mau jadi istri mereka. Putrinya baru berumur 12-13 tahun," kata dia.
Omer mengatakan dia memutuskan kabur dari ISIS setelah menyaksikan temannya sesama orang Kurdi dipenggal.
Menurut Omer setiap anggota ISIS meyakini mereka dibolehkan Tuhan memperkosa tahanan non-muslim itu, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, . Omer menceritakan kisah itu kepada jurnalis asal Kurdi Rozh Ahmad.
Setiap orang yang ingin menjalankan misi pengeboman bunuh diri, kata Omer, dipaksa buat melakukan hubungan seks dengan anggota ISIS. Para pelaku pengebom bunuh diri itu kebanyakan warga Inggris.
"Saya melihat warga asing yang direkrut buat jadi pengebom bunuh diri bukan karena mereka hebat atau atas keinginan Tuhan tapi karena mereka sudah tidak berguna buat ISIS," kata dia.
"Mereka tidak bisa bahasa Arab. Mereka tidak bisa jadi pejuang bagus dan tak punya kemampuan profesional. Mereka dicuci otak untuk menerima doktrin bakal masuk surga dan bisa diperkosa lebih dulu sebelum mengorbankan diri."
"Ini semua terjadi terhadap perempuan Kristen di Kota Raqqa setelah suami mereka dipenggal di depan umum. Saya melihat kejadian itu. Saya melihat enam anggota jihadis meminta seorang perempuan Kristen dan putrinya mau jadi istri mereka. Putrinya baru berumur 12-13 tahun," kata dia.
Omer mengatakan dia memutuskan kabur dari ISIS setelah menyaksikan temannya sesama orang Kurdi dipenggal.
Jika informasi ini bermanfaat bagi anda, share informasi ini , paling tidak keluarga, sahabat dan orang terdekat anda bisa terhindar dari tindak kejahatan seperti ini setelah membacanya..
Anda Juga dapat memanfaatkan fasilitas pasang iklan gratis tanpa daftar, tanpa biaya dan aktif selamanya di
Post a Comment